Jumat, 23 Oktober 2020

THE 7 HABITS OF HIGHLY EFFECTIVE PEOPLE

Stephen R. Covey

Stephen R. Covey ( Lahir di Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat, 24 Oktober 1932, meninggal di Idaho Falls, Idaho, Amerika Serikat, 16 Juli 2012 pada umur 79 tahun) adalah seorang penulis asal Amerika Serikat yang menulis buku laris, The Seven Habits of Highly Effective People. 
Pekerjaannya yaitu Pengarang, motivator, konsultan, pakar manajemen. Covey mendirikan "Pusat Kepemimpinan Covey (1997)", bergabung dengan Franklin Quest untuk mendirikan FranklinCovey, sebuah perusahaan pelayanan profesional global. Mereka menawarkan pelatihan dan perangkat produktivitas bagi berbagai individu dan organisasi. Pernyataan misi mereka berbunyi: "Kami menolong orang lain dan organisasi-organisasi di mana-mana untuk mengembangkan kehebatan mereka."

Baca Juga : Biografi Stephen R. Covey
Baca Juga : Resume Stephen R. Covey

Menurut Stephen Covey kita adalah apa yang kita lakukan berulang-ulang, oleh karena itu keberhasilan bukanlah merupakan suatu perbuatan, tetapi merupakan suatu kebiasaan. Buku karya Stephen Covey ini adalah buku yang menekankan pada ketulusan, bukan perilaku instant yang dibuat-buat tanpa motivasi yang tulus. Ada 3 hal yang tetap di dunia ini, yaitu: perubahan, prinsip dan adanya pilihan.
Perubahan terus terjadi di dunia, namun prinsip-prinsip tidak berubah. Prinsip-prinsip itu misalnya gravitasi bumi, minyak mudah terbakar, juga prinsip-prinsip kesopanan, kejujuran, keberanian, dan kebaikan hati. Karena prinsip-prinsip tak pernah berubah, dia merupakan dasar yang kokoh untuk membangun karakter manusia.

7 habits adalah salah satu buku psikologi terbaik. Buku ini membedah 7 kebiasaan yaitu : 3 kebiasaan untuk kemenangan pribadi; 3 kebiasaan untuk kemenangan publik; 1 kebiasaan untuk memperbarui diri agar terus konsisten dalam menjalankan 6 kebiasaan di atas. Tujuh kebiasaan tersebut bertujuan agar manusia mampu ‘memanusiakan’ dirinya dan orang lain sehingga dapat menjalin hubungan yang harmonis dengan dirinya maupun dengan orang lain dalam kehidupan pribadi, keluarga, parenting, bisnis, maupun sosial-masyarakat. 

Berikut ulasan mengenai masing-masing dari 7 kebiasaan manusia yang paling efektif dalam buku tersebut kemudian contoh dalam kehidupan sehari- hari dan dunia keperawatan dari buku “7 Habbits of Highly Effective People” :

Baca Juga : Covid-19
Baca Juga : Literatur Review

Kebiasaan 1 : Jadilah Proaktif

Bersikap proaktif adalah lebih dari sekedar mengambil inisiatif. Bersikap proaktif artinya bertanggung jawab atas perilaku kita sendiri (di masa lalu, di masa sekarang, maupun di masa mendatang), dan membuat pilihan-pilihan berdasarkan prinsip-prinsip serta nilai-nilai ketimbang pada suasana hati atau keadaan. Orang-orang proaktif adalah pelaku-pelaku perubahan dan memilih untuk tidak menjadi korban, untuk tidak bersikap reaktif, untuk tidak menyalahkan orang lain.
Contoh dalam kehidupan :
Sikap yang ditunjukkan oleh para petugas kebersihan jalan untuk membersihkan sampah yang berada disekitar jalan atau tempat sampah yang berada disetiap desa. Ini merupakan sikap proaktif untuk menjaga lingkungan agar sampah tidak menumpuk yang dapat mengakibatkan bau tidak sedap.

Dunia Keperawatan

Kebiasaan 2 : Merujuk pada Tujuan Akhir

Didasarkan oleh imajinasi, kemampuan untuk melihat sesuatu yang ada dipikiran Anda yang belum dapat dilihat oleh mata Anda. Ketika seseorang membayangkan sesuatu yang positif dan bergerak ke arah kesuksesan, biasanya orang itu akan mendapatkan apa yang ada di pikirannya. Suatu pernyataan misi adalah bentuk tertinggi dari penciptaan secara mental, yang dapat disusun oleh seorang individu, keluarga, atau organisasi. Pernyataaan misi ini adalah keputusan utama, karena melandasi keputusan-keputusan lainnya.
Contoh dalam kehidupan :   
Hitung biayanya. Saya telah menghitung biaya yang harus saya bayar untuk bisa mencapai cita cita saya. Di samping itu, saya harus rela waktu bersantai berkurang, saya harus rela bercape-cape setiap hari, agar saya bisa menjadi seorang perawat yang profesional.

Dunia Keperawatan

Kebiasaan 3 : Dahulukan Yang Utama

Menjadwalkan dan mendahulukan pekerjaan-pekerjaan yang penting atas pekerjaan yang kurang penting. Di buku  7 habits steven covey ini ada 4 kuadran waktu, yaitu kuadran :
  1. Hal yang penting dan mendesak ; orang yang mayoritas waktunya dihabiskan disini kemungkinan besar karena terlalu banyak menunda-nunda pekerjaan dan mengabaikan perencanaan dan pencegahan.
  2. Hal yang penting dan tidak mendesak ; Idealnya orang menghabiskan sebagian besar waktunya di sini. Belajar, evaluasi, perencanaan yang baik, olahraga, membina hubungan baik dengan orang lain, termasuk dalam kuadran ini.
  3. Hal yang mendesak tetapi tidak penting ; Sesuatu yang kelihatan mendesak untuk dikerjakan, tetapi sebenarnya tidak penting.
  4. Hal yang tidak mendesak dan tidak penting ; Di sinilah tempat orang-orang pemalas menghabiskan waktu. Baca koran berlebihan dengan alasan cari informasi, nonton TV berlebihan, ngobrol dengan relasi berlebihan. Hal-hal yang dalam jangka pendek menyenangkan untuk dilakukan. Pada dasarnya kuadran 3 dan 4 adalah tempat orang-orang yang kurang efektif menghabiskan waktunya.
di buku 7 habits ini, setelah berhasil menjadi orang yang proaktif, memiliki visi, dan mampu membuat prioritas berarti kita telah memperoleh kemenangan pribadi berupa kemandirian. Tahap berikutnya adalah tahap kesaling-tergantungan (inter-dependensi). Kesaling tergantungan hanya dapat dilakukan oleh dua orang yang mandiri. Tanpa kemandirian, yang akan terjadi adalah ketergantungan pada orang lain.
Contoh dalam kehidupan :
Ketika saya mendapat tugas kuliah dan teman saya mengajak saya liburan ke suatu tempat saya mencoba menolaknya secara halus dan menerapkan prinsip " dahulukan yang utama" saya berpikir bahwa tugas kuliah lebih penting daripada liburan bersama teman- teman karena menurut saya liburan dapat dilakukan kapan saja ketika saya memiliki waktu luang.

Dunia Keperawatan

Kebiasaan 4 : Berpikir Menang/Menang

Berpikir menang/menang adalah cara berpikir yang berusaha mencapai keuntungan bersama, dan didasarkan pada sikap saling menghormati dalam semua interaksi. Berpikir menang/menang artinya tidak berpikir egois (menang/kalah) atau berpikir seperti martir (kalah/menang). Dalam kehidupan bekerja maupun keluarga, para anggotanya berpikir secara saling tergantung dengan istilah “kita”, bukannya “aku”. Berpikir menang/menang mendorong penyelesaian konflik dan membantu masing-masing individu untuk mencari solusi-solusi yang sama-sama menguntungkan. Berpikir menang/menang artinya berbagi informasi, kekuasaan, pengakuan, dan imbalan.
Contoh dalam kehidupan : 
Menang-menang. Ini adalah keyakinan bahwa semua orang bisa menang. Saya mepedulikan orang lain sebanyak mereka memperdulikan saya sendiri. Misalnya saya dipromosikan menduduki jabatan baru, kemudian saya bagi pujian dan pengakuannya kepada semua orang yang membantu mempromosikan saya.

Dunia Keperawatan

Kebiasaan 5 : Berusaha untuk Memahami Terlebih dulu, Baru Dipahami

Kalau kita mendengarkan dengan seksama, untuk memahami orang lain, ketimbang untuk menanggapinya, kita memulai komunikasi sejati dan membangun hubungan. Kalau orang lain merasa dipahami, mereka merasa ditegaskan dan dihargai, mau membuka diri, sehingga peluang untuk berbicara secara terbuka serta dipahami terjadi lebih alami dan mudah.
Contoh dalam kehidupan : 
Dulu ketika masih kecil saya sering bertengkar dengan kakak saya demi memperebutkan hal yang sepele kami berdua selalu bermusuhan bahkan aku dan kakak ku sering terlibat perkelahian, tapi setelah itu kami berdua selalu berbaikan lagi dan mulai memahami/dipahami dengan keinginana masing- masing.

Dunia Keperawatan

Kebiasaan 6 : Wujudkan Sinergi

Sinergi adalah soal menghasilkan alternatif ketiga, bukan caraku, bukan caramu, melainkan cara ketiga yang lebih baik ketimbang cara kita masing-masing. Memanfaatkan perbedaan-perbedaan yang ada dalam mengatasi masalah, memanfaatkan peluang.
Contoh dalam kehidupan :
Ketika saya mendapatkan tugas kelompok untuk menyusun makalah maka saya dan teman- teman mewujudkan sinergi, bekerja sama,membantu dan saling berdiskusi ketika mengerjakannya agar tugas tersebut dapat terselesaikan tepat waktu.

Dunia Keperawatan

Kebiasaan 7 : Mengasah Gergaji

Mengasah gergaji adalah soal memperbaharui diri terus-menerus (memaksimalkan kemampuan yang kita milki) dalam keempat bidang kehidupan dasar: fisik, sosial/emosional, mental, dan rohaniah. Kebiasaan inilah yang meningkatkan kapasitas kita utnuk menerapkan kebiasaan-kebiasaan efektif lainnya.
Contoh dalam kehidupan :
Ketika saya mendapat kesulitan memahami satu mata kuliah saya mencoba melatih diri saya dengan membaca dan memahami agar mental saya ikut berkembang dan terlatih. Untuk kedepannya saya ingin membiasakan diri membaca terlebih dahulu sebelum diajarkan materinya oleh dosen, supaya lebih paham.

Dunia Keperawatan

Belajar bukanlah suatu kewajiban, tapi belajar adalah suatu kebutuhan. 
DR. STEPHEN R. COVEY


PUSTAKA :
Covey, Stephen R.2013. The 7 Habits of Highly Effective People. Tangerang Selatan: BINARUPA AKSARA Publisher.






3 komentar:

THE 7 HABITS OF HIGHLY EFFECTIVE PEOPLE

Stephen R. Covey ( Lahir di Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat, 24 Oktober 1932, meninggal di Idaho Falls, Idaho, Amerika Serikat, 16 Jul...